What are you looking for?

#visitbandung bukan #visitbandungkabupaten

Coba deh kalau kalian search di instagram "#visitbandung" 
Pasti banyak nemu foto dengan lokasi; Ciwidey, Padalarang, Lembang, dan Bandung Coret lainnya. Memangnya di Kota Bandung tidak ada apa-apa ya?

Berangkat dari rasa penasaran, gue coba cari apa aja sih yang bisa dikunjungi di Kota Bandung. Kebetulan kemaren gue dan temen-temen gue (yang bukan traveller banget) pergi ke Bandung pas bulan puasa. Jadi kami berkunjung ke tempat dimana bisa ngabuburit, buka puasa, sahur, sholat subuh jama'ah, sampai melupakan kalau kami lagi puasa.

1. Museum Geologi
2. Museum Pos Indonesia
3. Pasar Cisangkuy
4. Nasi Goreng Jeebotz
5. Dago Atas
6. Masjid Raya Bandung + Alun-alun
7. Sabuga ITB
8. Tahura

Yuk kita telaah satu-satu apa aja sih yang ada di 7 tempat itu?

1. Museum Geologi
Geo berarti bumi, logi berarti ilmu. Yap! Museum ini menceritakan bagaimana bumi terbentuk sampai bagaimana kehidupan bumi beserta seluruh isi-isinya. Museum ini memiliki banyak sekali replika berbagai macam batuan, fosil, dan segala sejarahnya. Kebanyakan dari lo pasti males baca keterangan kan? Disini disediain video yang bisa kamu tonton. Videonya beragam, dari pembentukan bumi sampai bagaimana sebuah gunung bisa meletus. Kamu tinggal duduk dan mendengarkan. Ruangannya juga ber-AC jadi lo gak akan kipas-kipas di dalamnya. Yang menarik, di lantai 2 ada simulasi gempa merapi. Ada dua mode, ringan dan berat. Jadi lo bisa membayangkan gimana rasanya saat gempa waktu itu.

Walaupun gue nggak paham batu-batuan tapi gue paham beberapa makhluk hidup. Terdapat kesalahan penyebutan di museum ini. Monyet ekor panjang seharusnya bukan kera, tapi ditulis kera. Padahal museum merupakan tempat wisata edukatif yang menyenangkan.
Overall, lo bisa refreshing di sini!
5k untuk umum dan 2k untuk pelajar dan mahasiswa
Letaknya di seberang Taman Lansia ( Peta Museum Geologi). Jam buka weekdays jam 8 sampai jam 4 sore. Jadi ke sini dulu baru ke Museum Pos Indonesia ya. Jumat tutup. Weekend hanya buka sampai jam 2 siang.

2. Museum Pos Indonesia
Pasti sebagian besar dari lo udah gak pake jasa pos lagi. Padahal akan sangat romantis jika kamu berada di suatu tempat yang jauh, lalu mengirimkan kartu pos khas kota tersebut ke keluarga atau orang tersayang di rumah. Budaya seperti ini masih banyak di luar negeri. Sayang ya di Indonesia gue udah jarang lihat kotak pos. Disini lo bisa nostalgia (kalo yang dulu suka surat-suratan) atau belajar sejarah komunikasi Indonesia. Tidak hanya surat, ternyata barang dulu dikirim melalui pos karena di museum ini banyak timbangan-timbangan besar. Terdapat juga koleksi perangko lengkap sekali baik dalam maupun luar negeri. Berbagai jenis kotak pos dari masa ke masa juga ada. Terdapat beberapa patung peraga pengiriman pos masa dulu. Museum ini jauh lebih kecil dari Museum Geologi karena terletak di basement Kantor Pos Indonesia. Tidak ada biaya masuk, hanya perlu isi buku tamu. Karena letaknya di basement jadi tidak ada cahaya matahari langsung, kelembaban tinggi, sepi, tapi jangan takut. Asal gak sendirian aja masuk ke sini. Letaknya masih di seberang Taman Lansia. Bisa jalan kaki dari Museum Geologi (Peta Museum Pos Indonesia). Jam weekdays dari jam 9 sampai jam 4 sore, jadi bisa ngabuburit di sini. Hari minggu tutup dan hari sabtu hanya sampai jam 3 sore.


3. Pasar Cisangkuy
Jangan bayangin pasar ya karena ini tempat nongkrong yang asik banget. Bangkunya banyak, jadi lo mau kongkow lama juga gak akan diusir. Sistemnya kaya foodcourt di mall yang kalo bayar ke kasir. Actually, ada beberapa tukang jajan (terutama yang di luar) yang bisa bayar langsung di abangnya (tanpa kena ppn). Jadi tanya dulu aja ke penjualnya ya bayarnya dimana. Makanan dan minumannya beragam dari yang tradisional khas Bandung sampai kebarat-baratan. Makanan ringan sampai makanan berat pun ada di sini. Harganya juga beragam, obviously bergantung jenis makanannya. Menurut gue lumayan terjangkau (pinter milih saja). Kita jajan buat ngemil malem di sini. Lokasinya masih di seberang Taman Lansia ( Peta Pasar Cisangkuy). Jumat dan sabtu buka lebih lama yaitu sampai jam 11 malam. Sisanya buka dari jam 10 sampai jam 10 malam lagi.

4. Nasi Goreng Jeebotz
Yap. Sahur sedikit sulit di Kota Bandung saat weekdays. Yang buka hanya tempat nongkrong yang tidak menjual makanan berat. Untunglah nemu Jeebotz. Nasi goreng ini terletak persis di depan Taman Lansia. Seporsi 12k dan banyak. Telornya dipisah dan kerupuknya kerupuk udang. Nasi goreng ini bener-bener gerobakan dan sudah sedia banyak kursi plastik. Jadi bisa makan di tempat sambil lihat Bandung dini hari. Jam buka (alias kapan si abang dateng) kayanya nyesuain abang-abang nasgor tek-tek pada umumnya ya. Oh ya rasanya enak loh.

5. Warung Lela (Wale)
Wale berada di Dago Atas, paling ujung jalan, seberang masjid (Peta Wale). Kami buka puasa di sini, pas banget bisa sholat di seberang. Menu andalan Wale adalah mie ayam jamur. Tersedia juga makanan lain seperti sop ayam. Semua makanannya di bawah 50k. Cukup terjangkau dibandingkan cafe-cafe lain di daerah Dago. Nuansanya tradisional. Semua bangku dan meja berbahan kayu. Serasa berada di teras rumah sendiri.

6. Masjid Raya Bandung + Alun-alun
Rasanya semua pernah ke sini ya? Kami sholat subuh di sini. Serasa sholat di Istiqlal sih karena memang lumayan luas. Bisa buat istirahat juga tanpa menganggu yang sedang ibadah. Anehnya untuk ke toilet harus bayar padahal masih di wilayah masjid. Menyumbang seikhlasnya sih karena sudah disediakan kotak. Kotaknya ada yang jagain. Di bawah jam 9, tempat wudhu dan toilet wanita ditutup jadi menumpang di tempat laki-laki dahulu.
Alun-alunnya terletak persis di samping masjid, dan masih satu wilayah masjid. Rumput alun-alun terbuat dari rumput sintesis. Subuh-subuh saja sudah ada anak-anak bermain sepak bola karena alun-alun ini luas. Di depan alun-alun ada taman bunga kecil dengan desain unik. Terdapat pula banyak bangku untuk duduk-duduk. Oh iya jangan pakai sendal ya di alun-alun. Lokasi masjid berada di jalan Asia Afrika (Peta Masjid Raya)

7. Sabuga
Ini sih hanya iseng-iseng. Karena salah satu temen gue suka urband legend tapi takut sama hantu jadinya kita kesini sore-sore. Menurut orang Bandung asli (driver kita, pacar gue :'D) dia udah lihat sendiri, malam hari. Tepat di jalan masuk Sabuga setelah berbelok dari jalan raya, matikan lampu kendaraan lo. Lihat apa yang ada di pohon (Inisial : K). Mereka tidak akan muncul kalo lampu kendaraan dinyalakan. Btw, kemaren kita ke sana sore hari sebelum buka. Lagi pula pohonnya sudah sedikit di pangkas jadi bukan berupa naungan lagi karena cahaya matahari sudah bisa masuk ke jalan itu. Ada yang penasaran?

8. Tahura (Taman Hutan Raya)
Kalian pasti melewati Tahura jika akan ke Tebing Keraton yang hits itu. (Peta Tahura). Kita ke sini jam 6 pagi abis sholat subuh. Belum buka tapi sudah boleh masuk. Kena biaya 11k perorang dan 10k untuk mobil. Hutan serasa milik kita karena yang ngurus hutan, tukang jajan, petugas-petugas gak ada. Pertama di sambut hutan pinus dan kicauan burung-burung. Segar sekali udaranya. Wilayah ini bagus buat mata gue yang minus. Hijau sejauh mata memandang.
Harus kuat jalan kalo kesini karena trackingnya lumayan jauh. Pakai sepatu yang nyaman buat jalan. Sedikit rawan longsor jadi pas kita kesana banyak pohon tumbang di jalan track-nya. Setahu kita, ada dua kelompok monyet ekor panjang. Pertama sebelum goa jepang, setelah warung si aki. Monyetnya tidak ramah dengan manusia. Kita saja hampir diserang. Untungnya ada si aki yang bantuin kita lewatin sekelompok monyet itu. Jadi kalo mau lo bawa tongkat atau kayu panjang biar mereka gak berani nyerang. Satu kelompok lagi ada setelah goa belanda.

-Goa jepang
Mau pacu adrenalin? Coba masuk ke sini. Harusnya ada lampu penerangan di dalam goa jadi lo gak akan tersesat. Labirin di dalam goa cukup rumit jadi sedikit sulit jika tanpa bantuan lampu. Tapi karena kita kepagian dan belum ada petugasnya, kita gak masuk kesana. Malah bisa nyewa senter juga kalo ada petugasnya.

-Goa belanda
Pintu keluar goa sudah terlihat dari mulut goa. Jadi terlihat mudah karena memang tinggal jalan lurus saja. Banyak lorong di kanan kiri. Tidak ada lampu penerangan di dalam goa. Kita bener-bener nekat jadi masuk goa tanpa senter dan penjaga. Hanya bermodalkan senter hp. Menurut gue horor sih goanya karena sepanjang perjalanan di dalem, gue dan temen-temen gue denger suara aneh. Suara gesekan rantai dan suara tapak kaki dari dalam lorong yang paling jelas kami dengar.

-Penangkaran rusa
Jauh banget. Sekitar 2.5 km dari pintu masuk. Ini karena kita nyasar mau ke tempat parkir abis dari goa belanda, tapi malah salah jalan. Karena udah nanggung jadi kami masuk saja. Lokasinya di belakang PDAM. Rusanya sekitar belasan dan kurus-kurus. Mau kasih makan? Boleh banget. Di sini self service jadi cari saja tumpukan-tumpukan daun di sekitar kandang rusa. Mereka mau makan daun apa saja. Di sini ada penangkaran lebah juga. Berasa punya peliharaan sendiri.


Sebenernya masih ada curug yang katanya bagus. Tapi track-nya jauh sekali jadi kami undur diri saja (mengingat azan magrib masih lama). Fyi petunjuk di dalam Tahura kurang jelas jadi kami sempat tersesat saat ingin menuju jalan keluar.

Gue yakin salah satu tempat di atas belum pernah kalian kunjungi. Boleh nanya via comment untuk lebih lengkapnya.

Let's see how wide the world!