What are you looking for?

Even a Language Could Extinct

Generasi millenial biasanya jago bahasa inggris nih. Mau bikin caption di Instagram aja harus buka laman google dulu untuk memastikan pengejaan kata yang akan di posting udah benar atau belum. Kalau nonton vlog bule di youtube, udah nggak perlu turn on caption lagi kan? Selain itu, sudah banyak sekolah di Indonesia yang menggunakan bahasa inggris dalam kurikulumnya, baik buku maupun saat pengajaran materi di dalam kelas. Jago bahasa inggris rasanya sudah nggak keren lagi nggak sih? Sudah biasa saja ya? Well, dunia menuntut kita untuk bisa bahasa internasional which is english. Di sisi lain, apakah kalian sadar bahwa ada bahasa yang lama kelamaan nggak di pakai lagi dan akan punah di kemudian hari. Would language be extinct?
Yes. Definitely yes. Even there is a list of the extinct languages! Sejak tahun 1950, sudah ada 230 bahasa yang punah dan kepunahan ini terus berlangsung. Kebayang nggak sih setiap tiga bulan, akan ada satu bahasa yang punah? 

"Maksudnya bahasa punah?"

Bahasa dikatakan punah kalau tidak ada lagi di dunia ini yang menggunakan bahasa tersebut atau bisa bahasa tersebut. Nggak peduli yang bisa bahasa tersebut ternyata bukan native speaker-nya (orang yang berasal dari daerah pengguna bahasa tersebut). Beda sama dead language, yang berarti nggak ada lagi native speaker yang bisa bahasa tersebut.

Gampangnya, dead language belum tentu extinct language, tetapi extinct language sudah pasti dead language.

Beberapa tingkat kepunahan bahasa bisa kamu lihat di sini.


Saint-Guilhem-le-Désert Abbey salah satu warisan budaya di Perancis
yang telah ditetapkan oleh UNESCO.

"Memangnya kenapa kalau bahasa punah?"

Mungkin rasanya nggak langsung sesedih kalau ada hewan langka punah ya? I think it is the same case. Sebagai contoh, bahasa melayu sebagian besar digunakan oleh masyarakat Indonesia yang merupakan sebuah transformasi dari bahasa melayu kuno. Beberapa prasasti di wilayah barat Indonesia, seperti Pulau Sumatera, Pulau Bangka, dan Pulau Jawa, menunjukkan penggunaan bahasa melayu kuno pada masa prasasti tersebut dibuat. Jika kita ingin mengerti sejarah dan apa yang terjadi pada masa itu, kita harus bisa memahami bahasa melayu kuno itu kan? Saya tidak tahu persis seberapa sama atau seberapa beda bahasa melayu kuno dengan bahasa melayu yang digunakan di daerah barat Indonesia sekarang ini. Tetapi, kalau kita sama sekali tidak bisa berbahasa melayu lagi, dari mana kita dapat mengerti isi dari prasasti tersebut? Menyerahkan semuanya hanya kepada sejarawan? Memangnya ada berapa diantara kalian yang ingin jadi sejarawan? 

Museum National di Zurich, Swiss sebagai salah satu tempat untuk belajar sejarah.

Kita nggak akan bisa mengerti mengenai masa sekarang dan masa depan jika tidk belajar dari masa lalu. Bahasa lokal adalah jembatan untuk kita pergi ke masa lalu dan mempelajari local wisdom saat itu.

"Lalu bagaimana cara agar menjaga bahasa tidak punah?"

Start from your own language! Selain bisa berbahasa indonesia yang baik dan benar (which is waktu punahnya tidak akan secepat bahasa-bahasa lokal indonesia), kamu harus mulai belajar bahasa lokal kamu sendiri. Ayah dan ibu kamu dari Malang? Fasih berbahasa jawa timur dengan dialek malang? Gunakan lah bahasa jawa itu ketika mengobrol dengan ayah ibu kamu. Sejauh apa pun kamu merantau, no other place like home, right?

Halles Castellane di Montpellier, salah satu pasar tradisional.
Buah dan sayur biasanya memiliki nama dari bahasa lokal.

Kalau kamu memang masih fasih bahasa lokal, coba upload video di Wikitongue, salah satu  organisasi non-profit yang memiliki channel di youtube. Channel ini menyimpan video yang diunggah oleh siapa saja untuk membantu mengurangi bahasa yang punah. Di channel ini sudah ada beberapa orang Indonesia mengupload video mereka berbicara berbahasa jawa, palembang, melayu, banjar, sunda, manggarai, dan lain lain. Well, menurut saya, yang kurang dari video-video ini yaitu translate-nya! Menarik jika kita bisa menonton video bahasa lokal dengan teks bahasa indonesia-nya. Atau bisa juga bahasa lokal diikuti bahasa indonesia-nya ditulis secara rinci di description box. Jadi, jika memang ada yang ingin belajar bahasa lokal tersebut, bisa dengan mudah memahami apa yang mereka bicarakan di video. Would you try


Tanaman di Jardin des Plantes, Montpellier memiliki nama lokal setempat.


Mau membantu bahasa lokal lain yang mau punah? Kamu bisa belajar bahasa lokal lain dari aplikasi Duolingo. Aku pernah cerita tentang aplikasi ini di postingan aku sebelumnya. Aplikasi ini sudah menyediakan bahan ajar untuk bahasa Navajo dan Hawaiian, dua bahasa yang sedang terancam keberadaannya.

Get to know your own language as same as get to know yourself.


Keep inspiring,

ayuwinati


No comments:

Post a Comment