What are you looking for?

Language, and Its Power for Human (like me!)

Jika kalian adalah seorang mahasiswa tingkat akhir, pasti kalian setidaknya membaca satu atau dua jurnal ilmiah dalam bahasa inggris sebagai bahan menulis. Beberapa teknologi dan inovasi berstandar internasional yang perlu kalian jadikan referensi pasti dimuat dalam jurnal internasional juga kan? Hal ini merupakan contoh sederhana dari dampak globalisasi yang menuntut kita untuk bisa berbahasa inggris sebagai salah satu bahasa internasional. Bahasa inggris merupakan jembatan agar ilmu dan pengetahuan dapat dimengerti oleh semua orang. Think wider, apakah sudah cukup jika kita hanya bisa berbahasa inggris sebagai second language?

Saya ingin sedikit berbagi pengalaman ketika saya tinggal di Montpellier, salah satu kota di bagian selatan Perancis.

"Jalan-jalan kemana aja?", "Wah enak banget ya ganti suasana.", "Cobain makanan asli Perancis!", "Nggak belanja sepatu sama tas? Mumpung udah di Perancis.", dan berbagai komentar lain ketika saya berada di Montpellier. Mungkin sebagian besar menganggap saya berjalan-jalan, kulineran, shopping all the time, dan selalu having fun. Well, I did. I really did. Saya akan membiarkan imajinasi kalian terbang bebas membayangkan tinggal di kota ini. Bagaimana rasanya menjadi penduduk Montpellier, bersikap seperti orang perancis yang selalu memberi salam dan menanyakan kabar. They really have a very good culture in greetings.

Pertanyaannya: Apakah cukup hanya bisa berbahasa inggris untuk tinggal di Montpellier?

Saya tidak berbahasa perancis dan hanya berbahasa inggris sebagai second language. Itu pun nggak jago-jago amat. Saya tidak pernah belajar bahasa perancis dalam pendidikan formal. Jawaban dari pertanyaan di atas? Big no...

 Buku musik medieval yang berumur 400 tahun, berisi sekitar 350 lagu. Di simpan di Fakultas Kedokteran Montpellier, samping Gereja Katedral Saint-Pierre.

Mungkin kamu akan menemukan beberapa pegawai yang bisa berbahasa inggris di beberapa tempat seperti stasiun kereta, bandara, tempat penukaran dan pengiriman uang (Western Union), restoran, dan butik. See? Meskipun tempat-tempat tersebut selalu dikunjungi wisatawan luar Perancis, tidak semua pegawainya bisa berbahasa inggris (kecuali bandara, lebih banyak pegawai yang lancar berbahasa inggris). Bahkan, walaupun mengaku bisa berbahasa inggris, beberapa pegawai tidak lancar mengucapkannya, seperti masih memikirkan kata yang tepat untuk disampaikan. Ujung-ujungnya, menggunakan kata dalam bahasa perancis.

Melukis merupakan salah satu cara menyampaikan pesan. Pelukis di pasar natal, Montpellier.

Semua petunjuk, benar-benar semua, seperti petunjuk arah di jalan raya, petunjuk lokasi barang di dalam supermarket, petunjuk pemakaian mesin laundry, petunjuk tempat duduk dan gerbong pada tiket kereta, bahkan pengumuman stasiun destinasi di dalam kereta lokal (red: TER, kereta antar kota) hanya menggunakan bahasa perancis. Bayangkan saya harus mendengarkan pengumuman dalam bahasa perancis yang menyampaikan kereta sudah sampai di stasiun tertentu untuk memastikan sudah waktunya saya turun atau belum.

Well, mungkin kamu berfikir tinggal menggunakan google translate saja atau buka google map. But, it would be easier if you can understand french, right? Rasanya tidak mungkin setiap waktu membuka internet jika sedang terburu-buru, susah sinyal, atau seperti saya yang tidak memiliki akses internet. Saya sengaja tidak membeli sim card eropa, agar saya belajar untuk mengerti bahasa perancis bukan melalui internet. Saya ingin mengerti bahasa perancis melalui kehidupan sehari-hari. Jika ada internet, saya jadi tidak memahami bahasa perancis, history web saya yang belajar!

Komunikasi lewat musik. Street performance di The Place Jean-Jaures.
Saya tidak akan bilang kamu harus bisa berbahasa perancis. Bagus jika kamu bisa. Kamu hanya butuh mengerti kata-kata yang dituliskan dalam bahasa perancis yang digunakan di tempat-tempat umum. Pertama-tama kamu harus punya modal kosa kata dasar. Kamu bisa memulainya dengan belajar melalui aplikasi pada smart phone, seperti Duolingo. Bisa juga dengan menonton video di channel youtube. Channel youtube favorit saya yaitu Learn French with AlexaDengan modal ini, kamu akan paham sebagian besar petunjuk yang tertera di tempat-tempat umum.

Bagaimana jika ingin berkomunikasi dengan orang?

Saya pun belum bisa untuk yang satu ini. Aplikasi dan youtube hanya membantu saya untuk mengetahui kata-kata, bukan untuk berbicara bahasa perancis dengan grammar yang tepat (mungkin bisa jika disertai usaha super maksimal!!). Beberapa kali, di jalan atau di toko, saya ditanya orang dalam bahasa perancis. Saya selalu bilang "Pardon.Je ne parle pas francais.. Vous parle anglais?" yang berarti "Maaf, saya tidak berbicara bahasa perancis. Apakah Anda berbicara bahasa inggris?". Seringkali orang tidak jadi bertanya, karena mereka tidak berbahasa inggris. Tidak jarang orang memasang raut muka kecut, mungkin heran kenapa ada orang tidak bisa berbahasa perancis berada di perancis! Namun, ada juga yang tetap bertanya kata per kata dalam bahasa perancis dengan bantuan bahasa tubuh. Saya pun bisa menjawab kata per kata dalam bahasa perancis (dengan susah payah), tentunya dengan bantuan bahasa tubuh. Di saat ini lah titik dimana saya merasa bahwa mengerti dan bisa mengucapkan bahasa penduduk lokal adalah hal yang sangat penting! Rasanya seperti salah satu bentuk penghormatan kita terhadap bahasa yang mereka miliki.

Salah satu cara bertahan hidup di luar negeri yaitu dengan memahami apa yang penduduk lakukan sehari-hari. Berbahasa inggris bisa menolong kamu mengerti mereka. Namun, kita akan jauh lebih mudah mengerti jika tahu bahasa mereka kan? Infact, dunia bukan lah hanya tentang Indonesia. Dunia itu jauh lebih luas dengan aneka ragamnya sendiri. Jika ingin mengerti budaya dunia yang berbeda dengan Indonesia, pelajari bahasanya walaupun hanya sedikit. Bahasa merupakan jembatan komunikasi Homo sapiens, bahasa apa yang akan kamu gunakan?

Keep inspiring,
ayuwinati


No comments:

Post a Comment