What are you looking for?

Pejuang Anker

Snapchat saat orang-orang turun dari kereta di Tanah Abang
Anker merupakan sebutan bagi mereka yang suka berpergian menggunakan sarana transportasi kereta atau commuter line. "Anak Kereta", begitu lah orang-orang menyebutnya. Memang benar, KRL merupakan transportasi yang bebas macet dan sangat terjangkau. Namun, sanggup kah kalian menghadapi "keganasan" orang-orang di KRL?
Commuter Line gerbong umum. Gebrong wanita selalu di paling depan dan paling belakang. Dicirikan dengan gambar bunga dan wanita serta warna pink keunguan.
Suasana stasiun dari jembatan stasiun
Stasiun Kebayoran

Berbagai macam "keganasan" orang - orang yang menggunakan KRL.

1. Penumpang KRL yang mau naik saat pintu kereta telah dibuka, langsung menyerobot masuk, tanpa membiarkan penumpang dari dalam KRL turun terlebih dahulu. Bisa saja kan yang mau turun justru terjebak di dalam dan pintu keburu tertutup lagi?
Saran: Selalu usahakan sudah berada di dekat pintu ketika mau turun. Gercep lah saat pintu terbuka dan segera turun. Jika kereta lagi penuh, bilang sama penumpang depan kamu, bahwa kamu mau turun. Jadi biar dia ngeh dan ngasih jalan saat pintu dibuka.

2. Kursi prioritas selalu saja penuh. Mau tau penuh dengan siapa? Orang pacaran, ibu-ibu dengan belanjaannya yang banyak, dan anak-anak sekolah. Padahal kursi prioritas dikhususkan bagi lansia, ibu hamil, ibu membawa balita, dan penyandang disabilitas. Sungguh miris sekali. Jika ada kaum prioritas ini, kebanyakan orang-orang tadi tidak peduli dan tetap duduk di kursi prioritas tersebut. Biasanya satpam yang akan meminta mereka untuk berdiri, bergantian dengan kaum prioritas ini. Namun, tidak semua gerbong terdapat satpam.
Saran: Jika kita sedang menjadi kaum prioritas ini, colek aja penumpang yang tidak tahu diri itu. Biasanya sih pada ngalah. Mintanya baik-baik ya karena orang-orang di KRL suka pada emosian. Jangan takut buat minta gantian karena jarang banget yang peka sama kaum prioritas!

3. Jika kamu berpergian dengan KRL di jam orang berangkat atau pun pulang kantor, siap-siap jadi pepes ikan. Kamu bahkan bisa berdiri dengan satu kaki saking penuhnya gerbong.
Saran: Jangan nunggu kereta selanjutnya, karena bakalan sama aja padetnya dan kamu bisa aja telat sampai tujuan. Jika memang kelihatan penuh, naik saja dengan memunggungi penumpang lain (kamu menghadap pintu kereta). Jadi seperti orang baris dan tidak berhadap-hadapan saat pepet-pepetan. Jangan lupa tas ransel digendong di depan aja ya takut maling. Kalo bisa taro aja di tempat tas di atas bangku penumpang. Selain nggak nyempit-nyempitin, bakalan lebih aman juga karena susah diarih. Kamu juga harus siap-siap geserin tas orang lain, karena biasanya pada naro tas-nya makan tempat. Kalo lagi jam-jam gini, apalagi kamu perempuan, jangan di gerbong umum ya. Di gerbong wanita aja karena tinggi kalian akan sepadan dan kekuatan wanita "mendorong" orang lain tidak sekuat pria. Jika kamu di gerbong pria, siap-siap kegencet banget karena mereka kuat buat desek-desekan. Mereka juga akan lebih tinggi dari kamu, jadi kamu akan kekurangan oksigen dan merasa tenggelam dalam kerumunan. Lagi pula kamu nggak takut dicolek? Terus usahakan jangan berdiri tepat di depan bangku. Kamu bakalan jadi penahan desakan penumpang yang berdiri. Berat banget kan? Butuh skill khusus deh kalo berdiri di sini. Kamu bisa nahan sambil berpegangan di tiang rak tas atau di dinding kereta.

4. Kalo kamu nggak pake THB atau multitrip, perhatiin tempat tap kartu kamu. Terkadang ada 1 alat tap yang nggak bisa ngetap selain THB atau multitrip.
Saran: Biasanya alat tap yang bisa pake kartu lain itu ada lambang-lambang kartunya seperti Flazz, e-money, BRIZZI, dan sebagainya. Jadi sebelum antri, liat dulu alat tap nya atau tanya petugas.

5. Kadang kalo kamu pergi antar jabodetabek pasti maunya duduk karena bakalan lama banget di kereta.
Saran: Kalo kamu cewe, pilih di gerbong umum aja. Kadang-kadang, cowo suka ngalah sama cewe. Lagi pula kalo kita udah duduk, dan ada kaum prioritas yang belum dapet duduk, para cowo yang akan ngalah terlebih dahulu.

6. Kalo transit dan pindah jalur, selalu dengerin kereta yang mau dinaikin itu ada di jalur berapa.
Saran: Selalu dengerin pengumuman dari petugas! Kadang, jalur kereta di stasiun transit bisa berubah, dari pada kita salah naik. Petugas bakalan ngumumin berkali-kali kereta yang akan datang menuju kemana dan sedang berada dimana. Konsentrasi ya.

7. Jangan heran kalo kamu dari stasiun ujung, yang seharusnya penumpang turun semua, tapi masih banyak yang duduk dan kembali melakukan perjalanan. Ini penumpang-penumpang yang akan pergi lintas jabodetabek tapi kalo dia naik dari stasiunnya, pasti nggak bakal dapet tempat duduk. Jadi dia ke arah sebaliknya dulu yang sepi, cari tempat duduk. Toh kereta akan berangkat lagi ke arah tujuan sebenarnya.
Saran: Cari saja tempat duduk (yang bukan prioritas ya). Jeli liat space diantara penumpang, karena mereka duduknya suka nggak terlalu rapat jadi makan tempat. Permisi aja dan umumnya mereka mau geser.

8. Kalo kamu pake THB.
Saran; Turun di stasiun yang emang dituju. Kalo kamu keluar di stasiun lain akan kena pinalti. Sepertinya di bawah Rp 10.000. Jangan lupa tukar deposit di loket kalo kamu tidak mau pake THB-nya lagi.

Anyway, penggunaan kereta akan semakin nyaman. Beberapa kereta sudah menambah gerbong. Beberapa stasiun sedang direnovasi sehingga tersedia jembatan penyebrangan di atas kereta. Jadi kalo mau nyebrang nggak usah nunggu kereta lewat dulu. Toilet dan mushola juga tersedia. Terkadang ada toko-toko seperti makanan, oleh-oleh, mini market, bahkan ATM. Tergantung besar kecilnya stasiun. Hanya saja menggunakan kereta memakan waktu lama karena jika mau masuk stasiun transit suka antri untuk sinyal kereta. Apalagi yang transit dan harus ganti kereta. Kadang kereta selanjutnya belum tersedia, jadi harus menunggu lama di stasiun. Semoga KRL akan semakin maju dalam melayani pelanggannya.

No comments:

Post a Comment