What are you looking for?

ASA, tiada batas antara tanah dan lautan

Larantuka merupakan sebuah ibu kota dari Flores Timur, Nusa Tenggara Timur . Disini, cukup banyak ditemui wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Hal ini dikarenakan adanya beberapa pelabuhan yang menghubungkan Pulau Flores dengan pulau-pulau eksotis tetangga seperti Pulau Adonara dan Pulau Lembata. Kota Larantuka juga memiliki bandara kecil yaitu Bandara Gewayantana. Jadi, bukanlah hal yang mengherankan jika banyak wisatawan berdatangan di kota ini.

Semakin banyaknya wisatawan yang datang, menuntut Larantuka untuk menyediakan fasilitas wisata, salah satunya hotel. Sayangnya, hotel-hotel di pusat kota sudah cukup tua. Salah satu alternatif, anda bisa mengunjungi Hotel ASA yang lokasinya hanya 10 menit dari Bandara Gewayantana. Memang tidak terletak di pusat kota, namun hotel ini merupakan beach-front hotel yang sangat nyaman.
Pemandangan dari pantai surut depan Hotel ASA


Berbagai fasilitas tersedia di hotel ini seperti restoran, kolam renang, wifi, dan meeting room. Masakan hotel favorit saya yaitu cumi asam manis. Ikan segar yang dimasak pun lezat walaupun dibakar tanpa bumbu. Teh jahenya juga bisa menghangatkan tubuh di malam hari.

Walaupun tempat parkir tidak begitu luas, tapi sering sekali hotel ini digunakan untuk pertemuan-pertemuan, khususnya saat week-end. Bagi wisatawan mancanegara tidak perlu khawatir karena hotel ini menyediakan pelayanan pembayaran dengan credit card.

Terdapat berbagai tipe kamar di hotel ini. Kebetulan, saya menginap di kamar deluxe room.  Fasilitas kamar ini yaitu terdapat teras, water heater, AC, tv kabel, kulkas, dan dapur kecil. Benar-benar terasa di rumah sendiri. Oh iya, terdapat juga teras belakang, bisa buat tempat jemur baju atau handuk disini tanpa takut kelihatan tamu lain.
Kamar deluxe, seprai wangi dan nyaman. Pintu mengarah ke teras depan

Toilet duduk dan wastafel

Shower dengan water heater, air langsung panas

Dapur kecil dengan wastafel. Pintu mengarah ke teras belakang

Terdapat cermin dan meja rias di dalam kamar. Unik dengan hiasan dinding kain tenun Flores Timur.


Saya check-in sekitar pukul 18.00 WITA. Setelah masuk kamar, seseorang mengetuk pintu saya. Ternyata pegawai hotel yang membawakan cemilan untuk saya. Seperti sereal jagung, di dalam toples setinggi setengah telapak tangan orang dewasa. Dan masih hangat. Ternyata setiap tamu yang baru check-in, free diberi cemilan ini.

Saya mendapatkan kamar nomor 8, di samping kolam renang persis. Kolam renang di sini tidak begitu besar, tapi sangat nyaman. Saat saya berenang pada malam hari, saya tidak merasa kedinginan.  Airnya malah terasa hangat.
Kolam renang Hotel ASA


Keamanan di hotel ini benar-benar terjamin. Terdapat pagar sebagai batas hotel dengan pantai yang akan di buka pada pagi hari dan ditutup kembali pada malam hari. Desiran ombak laut terdengar sampai kamar saya saat pasang tiba.
Pagar pembatas pantai dan hotel. Di sudut kanan merupakan pintu gerbang.


Yang paling menarik adalah terdapat kapal buatan di tepi pantai. Ternyata kapal ini merupakan tempat untuk makan yang bisa disewakan oleh hotel. Bisa untuk 20 orang. Anda bisa makan malam di atas kapal ditemani desiran ombak dan birunya laut.
Kapal untuk makan-makan. Orang sering ke ujung kapal untuk berfoto.

Kapal tampak samping



Di pesisir pantai terdapat banyak perahu nelayan. Saat pantai surut, saya bisa berjalan kurang lebih 500 m mengarah ke tepi laut. Pada pagi hari banyak nelayan bahkan saya bertemu pegawai hotel yang sedang mencari siput di tepi laut. Katanya untuk dimasak. Sayangnya, sunrise maupun sunset tidak tampak dari pantai ini karena terhalang bukit.
Hobi mencari kerang, saya pun berburu kerang di atas pasir. Ternyata di sini terdapat kerang yang biasa untuk main congklak (permainan asli jawa). Saya juga menemukan cangkang kerang mutiara. Sayangnya, cangkang ini disita di bandara saat saya akan menuju Kupang. Padahal hanya tinggal cangkangnya saja, namun menurut petugas bandara tetap dilindungi. Semoga saja benar-benar dilindungi.
Salah satu kepiting yang ada di pantai

Salah satu perahu nelayan. Pantai tampak surut.

Pantai pada pukul 05.45 WITA. Tidak tampak sunrise

Hasil berburu kerang.
Terdapat kerang untuk bermain congklak. Kerang-kerang kecil ini diletakkan di dalam cangkang kerang mutiara.

Cangkang kerang mutiara


Untuk informasi lebih lanjut kunjungi web http://asahotel-larantuka.com/

No comments:

Post a Comment